Kamis, 10 Desember 2009

Relah

0 komentar
Kasihku………..!
Di persimpangan jalan cinta ku,
ku lepaskan dirimu berlalu bersama cintamu.
di Batas kota ini, ku iringi kepergianmu dengan hati Relah
di iringi darai air mata,persembahan terakhir untumu.
kasihku……….!
Aku relah melepas dirimu pergi dari sisiku,
demi masa depanmu, demi kebahagiaan orang tuamu,dan juga….
demi dia yang mencintaimu.
walaupun kini dirimu tla di lain hai
bersama cintamu,
biarlah kenangan ku bawa pergi
bersama bias bayang mu
sebagai pengganti dirimu tuk melepaskan
segala kerinduan di hati ini

Minggu, 29 November 2009

Kegagalan Bukan Akhir dari Perjalanan

0 komentar

Perjalanan manusia penuh dengan lika-liku
Selalu berbeda tanpa batas ruang dan waktu
Kegagalan kadang kala menyakitkan kalbu
Jika tiada pembimbing bagi hati yang pilu

Ketika akhir dari tujuan tidak menjadi milik anda
Hanya keikhlasanlah yg menolong pedihnya jiwa
Tatkala kegagalan terus membayangi langkah kita
Pasrahkanlah segalanya pada Sang maha Bijaksana

Percayalah bahwa Sang Pencipta maha mengetahui
Sehingga sanubari senantiasa berdzikir tanpa henti
Renungkanlah makna hidup setiap insan di dunia ini
Niscaya kebahagiaan akan merasuk dalam ruang hati

Kegagalan bukan akhir dari suatu perjalanan
Karna ia hanya sebatas ujian dalam kehidupan
Kerinduan akan kebahagiaan selalu didapatkan
Bagi seorang yg berfikir bahwa hidup adalah ujian

Jadilah hamba Allah yang baik saat menyikapi segala cobaan
Sehingga jiwa yang tenang menghampiri nuansa kebahagiaan
Tataplah masa depan melalui doa dalam langkah kemenangan
Karna tiada hal yang sia-sia dalam setiap jalan pengorbanan.

Jumat, 20 November 2009

Ratapan dalam Duka

0 komentar

Tak akan lagi aku sanggup
Mengepak saya mengitari bumi
Menyibak kabut di pagi
Sungguh aku tak akan sanggup
Walau hanya memandang dunia

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dirangka sayapku yang patah
Melawan badai tadi siang

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dihati yang tersayat oleh rasa
Melawan benci diruang cinta

Sebab badan ini
Menanggung sakit tiada bertabib
Menanggung lara tiada pelipur
Dijantung yang tertusuk duri
Hingga aku tiada tersadar lagi
Bahwa aku telah mati

Rabu, 18 November 2009

Ibu

0 komentar

Ibu…
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa

ibu..
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun diwaktu pagi ,siang , dan malam

ibu..
adalah wanita yang penuh perhatian, dikala.
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
dan bila aku kesepian

ibu..
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoaan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku.

aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu.

ibu..
engkau menangis karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kuruspun karena aku
engkau korbankan segalanya untukku

ibu..
jasamu tiada terbalas
jasamu tada terbeli
jasamu tiada akhir
dan jasamu terlukis indah didalam surga

ibu..
hanya doa yang bisa kupersembahkan untukmu
hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu..


Kamis, 12 November 2009

Ibu dan Dia

0 komentar





Ibu
Maafku atas tangis ini
Maafku atas rasa bodoh ini
Maafku atas segala laraku untukmu
Maaf….

Ibu
Mengapa tak sadar diri ini
kalau DIA selalu menyayangiku
Lebih dari siapapun
Apapun

Aku tak sadar
Ketika DIA selalu mencobaku
Selalu tak terima aku
Ketika DIA sedikit memberiku masalah
Selalu tak rela aku

Baru kini kusadari
Bahwa dibalik semua cobaannya…
Pasti ada sebuah mimpi dan harapan
Mimpi untuk menggapai asa NYA

Ibu
Terimakasih atas segala peluhmu
Yang selalu menjagaku
Walau kita saling jauh

Jumat, 06 November 2009

POLISI

47 komentar







Di setiap perempatan jalan
engkau berdiri dengan gagahnya
mengatur lalu lintas
agar tidak terjadi kemacetan

Dengan peluit di mulutmu
dan aba-aba dengan tanganmu
engkau atur pemakai jalan
agar tidak terjadi kecelakaan

Engkau adalah petugas negara
yang harus melindungi rakyat semua
engkau juga pahlawan bangsa
yang berjasa menolong sesama

Rabu, 23 September 2009

KELINCIKU

0 komentar







Kelinci sangatlah putih
Telinga panjang mata pun bersih
Melompat-lompat berlari-lari
Menari-nari kian kemari

Kelinciku amat lucunya
Hidung bergerak tak ada diamnya
Mencium rumput dan kulit pisang
Sebelum dimakan kelinci sayang
Tetapi kelinciku ke mana engkau?
dua hari engkau tak pulang
Di manakah manis dimanakah dikau?
Adakah seekor anjing membunuhmu sayang?

JASA PETANI

0 komentar





Nasi terhidang di meja
Kita santap setiap hari
Beraneka ragam hasil bumi
Dari manakah datangnya

Dari sawah dan ladang di sana
Petanilah penanamnya
Panas terik tak mengapa
Masyarakat butuh pangan

Terimah kasih bapak tani
terimah kasih ibu tani
Tugasmu sungguh mulia

Kamis, 10 September 2009

Kupu-kupu

0 komentar

Alangkah elok warnamu
Terbang kian kemari
Di antara bunga-bunga
Mencari madu

Kadang terlihat engkau berayun-ayun
Di tangkai daun-daun
Atau berkejaran bersama kawanmu

Kupu-kupu
Alangkah senang aku melihatmu
Dapatkah aku memiliki sayap indah
Seperti sayapmu?

Senin, 07 September 2009

Air

0 komentar








Di mana kau air
semua mencarimu
tanpa dirimu....
Orang akan mati karena haus
menjadi lemas kering kayu
Dari pejabat tinggi,rendah...
sampai pengemis pun
kau akan dicari
memang kau tirta
sangat dibutuhkan oleh semua

Tapi kehadiranmu yang berlimpah
banyak membikin manusia susah
bagaimana tidak....
rumah, tanaman dan ternak
bisa habis karena kau marah

Sabtu, 05 September 2009

Rembulan

0 komentar







Terlalu tinggi kumenerawang
Tempatmu jauh di awang-awang
Halus mulus wajahmu kata orang
Tapi ternyata kasar bergelombang
Kilau indah cahayamu
Membuat aku tertunduk
Entahlah... kini kujarang peduli padamu
Tiap malam sering aku melupakanmu
Karena aku asyik dengan TV-ku
Maafkanlah aku

Minggu, 30 Agustus 2009

Surabaya

0 komentar








Tak pernah orang lupa
Sejak ujung galuh
Sampai zaman perang merdeka
Jembatan merah
Lumuran darah dimana-mana
Akhirnya berdirilah
Surabaya
Tuguh Pahlawan
Tanjung Perak
Kita patut bangga

Rabu, 26 Agustus 2009

Rumah Nenek di Desa

0 komentar

Sungai mengalir deras
Anak-anak bersembur-semburan
Ah....dingin airnya
Sawah luas terbentang
Padi mulai menguning

Berseruling di punggung kerbaunya
Ah....merdunya
Wajah berseri gembira
Desa nenekku yang tenag sentosa

Selasa, 25 Agustus 2009

Ibu

0 komentar
Ibuku....
Betapa besar kasih sayangmu kepadaku
Tiap hari kau didik
Kau bimbing
Kau lindungi diriku
Betapa besar jasamu
Ibu....
Maafkanlah aku ibu
Kalau aku sering
Membuatmu gusar kapadamu.

Senin, 24 Agustus 2009

Tolong........

0 komentar
Raut wajahmu selalu terbayang
Suaramu selalu terngiang di telingaku
sentuhan tanganmu masih terasa
pelukanmu masih terasa hangat

Ku ingin selalu berada disisimu
ku mau ada saat kau terbangun
ku masih butuh belayan mesramu
ku tak mau kau pergi dariku

akankah dia dapat kumiliki kembali
akankah dia bisa kudapati lagi

Aku terjebak dalam lingkaran cinta
aku terjerembab dalam jurang asmara

tapi ku tak bisa berbuat apa-apa
ku hanya bisa terdiam dan membisu

aku memang seorang pecundang
aku memang gak punya keberanian
untuk berusaha mendapatkan kamu
untuk bisa hidup dengan kamu

tolong ajari aku...
tolong tuntun aku..
tolong bantu aku..
untuk bisa mendapatkan dirimu......
 

kumpulan puisi. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com